hyperlink bokep, bokep kacau, bokep luar, bokep lokal, website link bokep, hyperlink bokep viral, link bokep enak, memek lembek, memek pink

Suatu hari ketika rumah sepi. Aku datang kerumah mbak mirna dan mengobrol dengan dia di ruang tamu sambil menonton tv. Semula perbincangan hanya soal-soal umum dan biasa. Entah mendapat dorongan dari mana kemudian aku mulai ngomong agak menyerempet-nyerempet.

“Saya sebenarnya sangat mengagumi tubuh mbak mirnaloh”, kataku.
“Kamu ini ada-ada saja. emang bagian mana yang kamu sukai?.”
“Benerann mbak, aku suka banget sama tubuh mbak sintal banget”
“Coba yang mana kamu suka? mbak pengen tau”
Tanpa ragu-ragu lagi aku mengemngam payudaranya.
“Ah.. kamu ini.”

Reaksinya makin membuatku berani. Aku mendekat. Mencium pipinya. Mbak Mirna diam. Lalu ganti kucium lehernya yang putih. Dia menggelinjang kegelian, tetapi tak berusaha menolak. Wah, kesempatan nih. Kini sambil menciumi lehernya tanganku bergerilya di bagian dadanya. Dia berusaha menepis tanganku dengan halus, tetapi aku tak mau kalah. Remasanku terus kulanjutkan.

“Dik.. malu ah dilihat orang”, katanya pelan. Tepisannya melemah.
“Kalau begitu kita ke kamar?”
“Kamu ini nakal”, ujarnya tanpa berusaha lagi menghentikan serbuan tangan dan bibirku.
“Mbak..”
“Hmm..”
“Mbak mau kan kalau kita lanjutin”
“Hmm..” Dia mendesah ketika kujilat telinganya.
Tanpa menunggu jawabannya tanganku segera menelusup ke balik kausnya. Merasakan betapa empuknya daging yang membukit itu. Kuremas dua payudaranya dari belakang dengan kedua tanganku. Desahannya makin kuat. Lalu kepalanya disandarkan ke dadaku. Kini kedua putingnya ganti kupermainkan.

“Dik, tutup pintunya dulu dong”, bisiknya, mungkin menahan birahinya yang juga mulai naik.
Secepat kilat aku segera menutup pintu depan. Setelah itu aku jongkok di depannya. Menyibak rok bawahnya dan merenggankan kedua kakinya. Wuih, betapa mulus kedua pahanya. Pangkalnya tampak menggunduk dan merah merekah. Sambil menciumi pahanya tanganku menelusup di pangkal pahanya, meremas-remas memeknya dan klitorisnya yang juga besar. Lidahku makin naik ke atas. Mbak mirna menggelinjang kegelian sambil mendesah halus. Akhirnya jilatanku sampai di pangkal pahanya.

“Sshhtt Ooohhh Dikkk”, desahnya
“mulus banget tubuhmu mirna,”
“Ooouuhhh.. Sshhhttss.. Aaahkkkss..”, desis Mbak mirna keenakan ketika lidahku mulai bermain-major di gundukan memeknya.

Serangan pun kutingkatkan. Celananya kepelorotkan. Sekarang memeknya miliknya berada di depan mataku. Kemerahan dengan klitoris yang besar. Di sekelilingnya ditumbuhi rambut tak begitu lebat. Lidahku kemudian bermain di bibir vaginanya. Pelan-pelan mulai masuk ke dalam dengan gerakan-gerakan melingkar yang membuat Mbak mirna kian keenakan, sampai harus mengangkat-angkat pinggulnya.
“kamu pintar banget, aahhkkss eennak bangett!!”
“iyah akukan pernah ngijilat memek janda juga!” jawabku.

Lalu tangannya menyentuh celanaku yang menonjol akibat penisku yang ereksi maksimal, meremas-remasnya beberapa saat. Betapa lembut ciumannya, meski masih polos. Aku segera menjulurkan lidahku, memainkan di rongga mulutnya. Lidahnya kubelit sampai dia seperti hendak tersedak.

Cerita Lainnya: Cerita Sexual intercourse Mahasiswi Gadis Idola Seksi di Bandung
Lama-lama dia akhirnya dia bisa menikmati dan mulai menirukan gaya permainan ciuman yang secara tak sadar baru saja kuajarkan.
“Uh kamu pengalaman sekali ya. Sama siapa? Pacarmu?” tanyanya di antara kecipak ciuman yang membara dan mulai liar.
Aku tak menjawab. Tanganku mulai mempermainkan kedua payudaranya yang tampak menggairahkan itu. kausnya kulepas. Nah kini dia telanjang bulat. Betapa bagus tubuhnya. Padat, kencang, dan putih mulus.

Aku menunduk ke selangkangannya mencari-cari pangkal kenikmatan miliknya. Tanpa ampun lagi mulut dan lidahku menyerang daerah itu dengan liar. Mbak mirna mulai mengeluarkan jeritan-jeritan tertahan menahan nikmat. Kelihatan dia menemukan pengalaman baru yang membius gairahnya. Hampir lima menit kami menikmati permainan itu. Selanjutnya aku merangkak naik. Menyorongkan penisku ke mulutnya.
“Gantian dong, Mbak”
Tanpa menunggu jawabannya segera kumasukkan penisku ke mulutnya yang mungil. Semula agak kesulitan, tetapi lama-lama dia bisa menyesuaikan diri sehingga tak lama penisku masuk rongga mulutnya. Melihat Mbak mirna agak tersiksa oleh gaya permainan baru itu, aku pun segera mencabut penisku. Pikirku, nanti lama-lama pasti bisa.

Tetapi lama-lama aku tak tahan juga. Penisku pun sudah ingin segera menggenjot vaginanya. Pelan-pelan aku mengarahkan barangku yang kaku dan keras itu ke arah selangkangannya. Ketika mulai menembus vaginanya, kurasakan tubuh Mbak mirna agak gemetar.
“Ohh..oouuggghhh” desahnya ketika sedikit demi sedikit batang penisku masuk vaginanya.
Setelah seluruh barangku masuk, aku segera bergoyang naik turun di atas tubuhnya. Aku makin terangsang oleh jeritan-jeritan kecil, lenguhan, dan kedua payudaranya yang ikut bergoyang-goyang.

10 menitan setelah kugenjot Mbak mirna menjepitkan kedua kakinya ke pinggangku. Pinggulnya dinaikkan. Tampaknya dia akan orgasme. Genjotan penisku kutingkatkan.
“Ooo.. ahh.. hmm.. sshh..” desahnya dengan tubuh menggelinjang menahan kenikmatan puncak yang diperolehnya.
Kubiarkan dia menikmati orgasmenya beberapa saat.
“Enak Mbak?” tanyaku.
“Emmhh..enak sayang”
“Sekarang Mbak berbalik. Menungging.”
Aku mengatur badannya Dia kini bertumpu pada siku dan kakinya.

Setelah siap aku pun mulai menggenjot dan menggoyang dari belakang. Mbak mirna kembali menjerit dan mendesah merasakan kenikmatan tiada tara. Setelah dia orgasme sampai dua kali, kami istirahat.
“Aaoouuuu aauuuu aahhhuuuu Eennnakk Aahhh!!!”
“Ooouug oouugg Saakiitt sayang!! Aahh!!”
“Eennakk yah mir? Entott memek sempit emang enak sih! Aahhhhh”
“Akkuuu keeluuarrr Dikkk!!!!”
“Akuuu juuggaaa Miirnnnaa!!! Nikmatiii Pejuuukuuu!!”

Akhirnya kamipun tergulai lemas dengan mencapai Puncak kenikmatan bersamaan diatas ranjangg, kontolku belum mau kukeluarkan dari memeknya! aku masih ingin merasakan pijatan2 memeknya yang kuatlink bokep

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *